Selasa, 02 Oktober 2012

RUJAK SOTO BANYUWANGI

Rujak Soto adalah masakan khas dari daerah Banyuwangi Jawa Timur Masakan ini merupakan paduan unik antara Rujak Cingur dengan Soto Babat dan bisa di katakan masakan ini lebih tenar dari sego tempong (tentunya jika yang di tanya lnh suka rujak lontong lho...) Klik disini untuk resep rujak soto.Bagi orang yang belum tau pasti akan terasa Aneh ketika mendengar nama makanan ini karena ada 2 nama makanan berbeda menjadi sebuah nama makanan baru.Kita akan dengan sangat mudah menemukan makanan ini di banyuwangi (terutama kota) di siang hari tetapi jangan khawatir karena di malam hari tetap saja ada warung rujak soto yang buka seperti di daerah perempatan airlangga.

Biasanya rujak disajikan terlebih dahulu, kemudian disiram dengan kuah soto berikut babatnya. Rujak di Banyuwangi menyerupai lotek di sejumlah kota di Jawa Tengah, yakni campuran sayur-mayur dengan bumbu kacang. Perbedaannya, bumbu kacang untuk lotek biasanya kuat rasa bawangnya, juga dibubuhi sedikit terasi dan jeruk purut untuk penyedap rasa. Sedangkan rujak Banyuwangi cukup dibalur dengan petis. Paduan bumbu kacang tanah dan petis ini cocok betul untuk sayur-mayur.
Setelah rujak selesai di buat barulah di siram dengan kuah soto. Jadi inilah mengapa soto harus sudah jadi dulu.Rasa yang di timbulkan sangat khas karena ada unsur soto sekaligus rasa rujak dengan aroma terasinya.Rujak Soto kadang disajikan dengan Es Temulawak.jadi ketika anda sedang di banyuwangi hukumnya “wajib” mencicipi makanan ini heeeeee......
CARA MEMASAK :
Bahan Rujak :
  • kangkung 1 ikat, siangi, rebus
  • kacang panjang 50 gram, potong, rebus
  • taoge 100 gram, siangi
  • cingur (mulut dan hidung sapi) 100 gram, rebus, goreng, potong
  • tahu 2 buah, goreng, potong
  • tempe 5 buah, goreng, potong
  • mentimun 1 buah, kupas dan potong
  • kacang tanah 100 gram, goreng
  • lontong 1 buah, siap beli, potong
  • pisang batu 2 buah
  • kerupuk udang 50 gram, goreng
  • kerupuk melinjo 50 gram , goreng
  • gula merah sisir 1 sendok teh
  • garam secukupnya
  • air asam secukupnya
  • petis udang 50 gram
  • air secukupnya
Bahan Soto :
  • daging sapi 250 gram
  • jaroan sapi (usus, paru, babat) 250 gram, rebus, buang airnya
  • air secukupnya
  • seledri 2 batang, iris tipis
  • bawang perai 2 batang, iris tipis
  • bawang goreng secukupnya
  • minyak goreng 2 sendok makan
  • lengkuas 2 cm, memarkan
  • daun jeruk 5 lembar
  • serai 2 tangkai, memarkan
Bumbu dihaluskan :
  • bawang merah 7 butir
  • bawang putih 5 siung
  • kunyit 2 cm
  • jahe 2 cm
  • kemiri 4 butir
  • merica 10 butir
Cara Memasak Rujak Soto :

1. Bumbu rujak : Haluskan kacang tanah, pisang batu, gula merah, air asam, garam dan petis. Tuang air secukupnya, aduk rata. Sisihkan.
2. Rebus air dan daging hingga mendidih dan daging lunak. Angkat daging dan potong sesuai selera.
3. Panaskan minyak, tumis bumbu halus, daun jeruk, lengkuas dan serai hingga harum. Masukkan bawang perai, aduk rata.
4. Masukkan jeroan dan daging ke dalam bumbu tumis, masak hingga bumbu meresap.
5. Tuang air rebusan daging, masak hingga mendidih dan bumbu meresap. Kecilkan api.
6. Atur semua bahan rujak di atas piring saji.
7. Tambahkan bumbu rujak secukupnya.
8. Tambahkan daun seledri dan bawang goreng, tuang soto secukupnya. Sajikan dengan kerupuk udang dan melinjo.






AYAM LODHO

bila anda sedang berada di tulungagung atau sekitarnya, coba untuk mencicipi nasi ayam lodho. Ini adalah salah satu jenis makanan khas yang menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Tulungagung selain juga wisata pantainya pastinya.tulungagung adalah salah satu kab di jatim yang berbatasan dengan kediri,blitar dan juga trenggalek.

Nasi ayam lodho adalah makanan yang mempunyai resep atau bahan dasar ayam dengan rempah-rempah resapan bumbu bersantan. Jika dilihat dari wujudnya, mungkin sedikit serupa dengan opor atau kare ayam karena sama-sama berjenis masakan bersantan.Tapi meski terlihat serupa, nasi ayam lodho punya kekuatan cita rasa tersendiri. Selain memakai ayam kampung yang tentunya jauh lebih lezat ketimbang ayam negeri, bumbu-bumbu berupa rempah-rempah asli Indonesia menjadi salah satu faktor penentu yang membuat makanan ini begitu spesial di lidah.

Ciri khas nasi ayam lodho sebenarnya terletak pada citarasa pedas. Meski begitu hanya ada beberapa tempat yang khusus menyediakan menu nasi ayam lodho dengan rasa yang super pedas atau biasa disebut nasi ayam lodho setan. Selain rasa pedasnya yang menggigit, keistimewaan nasi ayam lodho juga terletak pada racikan bumbu rempah dan santannya. Ayam kampung yang sudah terasa enak kian terasa nikmat dengan resapan bumbu rempah-rempah yang menggoyang lidah.

Biasanya untuk menghasilkan citarasa nasi ayam lodho yang sempurna, daging ayam diolah melalui dua tahap. Pertama, daging direbus dalam rendaman santan kelapa dan racikan berbagai jenis rempah-rempah, antara lain: cabai rawit, daun salam, lengkuas, serai, daun jeruk, garam, bawang putih, bawang merah, kemiri, ketumbar, dan jinten bubuk. Setelah santan dan bumbu rempah-rempah benar-benar meresap, daging kemudian dibakar atau dipanggang di atas bara api dengan bahan bakar arang, baru kemudian disajikan bersama nasi putih hangat dan urap sebagai menu pelengkapnya.

Untuk menikmati nasi ayam lodho, Anda tidak perlu susah payah mencarinya karena Kabupaten Tulungagung dan wilayah sekitarnya banyak yang menjajakan makanan ini. Yang populer ada di Jalan Dr. Soetomo, Jalan WR Soepratman, Jalan Ki Mangun Sarkoro, Plusukandang, Sukoanyar.
Seporsi nasi ayam lodho dijual dengan harga yang bervariasi sesuai dengan daging ayam yang dikehendaki. Untuk porsi biasa dengan suwiran atau potongan daging ayam harganya Rp5000.
Jika Anda menginginkan dada ayam atau jeroannya, maka harganya naik menjadi sekitar Rp7000. Harga nasi ayam lodho akan bertambah mahal apabila Anda menghendaki potongan daging ayam yang besar, yakni sampai dengan Rp10.000 per porsinya.
CARA MEMBUAT :
Bahan:

  • 1 ekor ayam, dibelah dua jangan sampai putus
  • Garam secukupnya
  • 8 siung bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 1 ½ sendok teh ketumbar butiran
  • 5 butir kemiri
  • 2 cm kunyit
  • 2 lembar salam
  • 1 tangkai serai, di memarkan
  • 3 lembar daun jeruk
  • 100 cc santan kental

Cara membuat:

1. Haluskan bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri dan kunyit.

Tumis bersama salam, serai, jahe, daun jeruk. Tuangkan santan. Aduk rata.

2. Masukkan ayam. Biarkan diatas api kecil selama 10 menit. Lalu keluarkan ayam

Dan bakar

3. Selama dibakar, ayam harus selau diolesi adonan santan tadi

4. Sajikan ayam panas-pans bersama lalap

selamat mencoba.......



RUJAK CINGUR

Rujak cingur adalah salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di daerah Jawa Timur, terutama daerah asalnya Surabaya. Dalam bahasa Jawa kata "cingur" berarti "mulut", hal ini merujuk pada bahan irisan mulut atau moncong sapi yang direbus dan dicampurkan ke dalam hidangan. Rujak cingur biasanya terdiri dari irisan beberapa jenis buah-buahan seperti ketimun, krai (sejenis ketimun khas Jawa Timur),bengkoang, mangga muda, nanas, kedondong dan ditambah lontong, tahu, tempe, bendoyo dan cingur serta sayuran-sayuran seperti kecambah/tauge, kangkung dan kacang panjang. Semua bahan tadi dicampur dengan saus atau bumbu yang terbuat dari olahan petis udang, air matang untuk sedikit mengencerkan, gula/gula merah, cabai, kacang tanah yang digoreng, bawang goreng, garam dan irisan tipis-tipis pisang biji hijau yang masih muda (pisang klutuk). Semua saus/bumbu dicampur dengan cara diuleg, itu sebabnya rujak cingur juga sering disebut rujak uleg.

Dalam penyajiannya rujak cingur dibedakan menjadi dua macam, yaitu penyajian 'biasa' dan 'matengan' (menyebut huruf e dalam kata matengan seperti menyebut huruf e dalam kata: seperti/menyebut/bendoyo). Penyajian 'biasa' atau umumnya, berupa semua bahan-bahan yang telah disebutkan diatas, sedangkan 'matengan' (matang, jawa) hanya terdiri dari bahan-bahan matang saja; lontong, tahu goreng, tempe goreng, bendoyo (krai yang digodok) dan sayur (kangkung, kacang panjang, tauge) yang telah digodok. Tanpa ada bahan 'mentah'nya yaitu buah-buahan, karena pada dasarnya ada orang yang tidak menyukai buah-buahan. Keduanya memakai saus/bumbu yang sama.

Makanan ini disebut rujak cingur karena bumbu olahan yang digunakan adalah petis udang dan irisan cingur. Hal ini yang membedakan dengan makanan rujak pada umumnya yang biasanya tanpa menggunakan bahan cingur tersebut. Rujak cingur biasa disajikan dengan tambahan kerupuk, dan dengan alas pincuk (daun pisang) atau piring.
jika anda ingin mencoba membuat sendiri rujak cingur.





SEGO GEDHOG

Sejak dulu orang lebih mengenal masyarakat Trenggalek dengan nasi tiwulnya. Ternyata masyrakat Trenggalek, juga mempunyai makanan khas lainnya yakni nasi geghog.

Nasi geghog ini sudah menjadi menu sehari-hari masyarakat Trenggalek. Khususnya di Desa Srabah, Kecamatan Bendungan. Yang khas dari nasi geghog ini adalah ikan teri dan rasa pedasnya. Bahkan rasa pedasnya nasi geghog ini diyakini warga, bisa menghilangkan rasa pusing di kepala dan hidung yang tersumbat akibat influenza menjadi plong.

Nasi khas pedesaan dibuat dari bumbu-bumbu yang sederhana, antara lain cabe, bawang merah dan putih serta beras dan ikan teri. Beras yang sudah dibersihkan dimasak hingga setengah matang, lalu setiap satu bungkus nasi setengah matang ditambahi sambal teri dan dibungkus daun pisang dan dimasak hingga 15 menit.
Untuk memberi rasa pedas yang luar biasa, sambal terinya memakai cabe rawit. citarasa pedas inilah yang menjadi pilihan penikmat nasi gegok didaerah pegunungan ini.

Harganya yang murah, hanya seribu rupiah per bungkus , makanan khas Trenggalek ini banyak diserbu pelanggannya . Jika Anda ingin mencoba citarasa nasi gegok, cobalah berkunjung ke sekitar pegunungan Srabah Bendungan, di Trenggalek, Jawa Timur



MANYUNG

Tuban adalah kota di pesisir utara jawa dan karena termasuk daerah penghasil ikan maka makanan khas dari daerah ini tidak akan jauh dari yang namanya ikan.salah stu makanan khas dari tuban dan terbuat dari ikan adalah Manyung, sebangsa sup kepala ikan yang pedas sehingga cocok disantap di malam hari diiringi semilir angin pesisir.

Ikan manyung adalah ikan laut yang biasa ditangkap dan diolah sebagai ikan asin yang disebut jambal roti. Ikan ini adalah anggota bangsa ikan berkumis (Siluriformes. makanan ini sangat nikmat dan tidak salah jika anda sdang berada di tuban untuk mencobanya karena tidak susah mencari warung makan yang menjualnya.








GULAI SIPUT

gulai siputResep gulai siput Siput atau sebagian orang menyebutnya dengan keong ini ternyata enak dan nikmat untuk dinikmati. Di daerah persawahaan binatang ini termasuk menjadi hama dan biasa juga hanya di jadikan pakan bebek oleh sebagian masyarakat, tetapi di daerah tanjungpinang kepulauan riau siput atau keong ini menjadi makanan khas ramadan yang paling banyak dicari. Untuk itu kali ini saya akan coba hadirkan resep gulai siput khas tanjungpinang.

Membuat gulai siput ini terbilang susah-susah gampang, ini karena ada beberapa bahan yang susah didapatkan di daerah jawa dan hanya terdapat didaerah-daerah tertentu saja. Tetapi tentunya tidak ada salahnya saya hadirkan resepnya dengan harapan menambah pengetahuan kita tentang kekayaan kuliner indonesia. Agar tidak panjang lebar silahkan simak resep dibawah ini:

Bahan :
  • 1/2 kg Siput
  • 1/4 kg terung Asam
  • Santan

Bumbu :
  • 5 buah lado kutu alias cabe rawit
  • 7 buah cabe merah
  • 1 sendok teh halio (jahe)
  • 1/2 sendok teh lengkuas
  • 3 ulas bawang merah
  • 1 ulas bawangputih
  • 1 helai daunlimau
  • 1 helai daun kunyit
  • 1 helai daun salam
  • 2 helai daun kunyit
  • garam secukupnya

Cara Membuat :
  1. Potong bagian ekor siput yang runcing agar mudah nantinya untuk disedot, lalu Siput direbus.
  2. Belah menjadi dua terung asam lalu buang bijinya
  3. Haluskan seluruh bumbu kecuali daun asam,daun limau dan daun kunyit.
  4. Masukkan bumbu halus,daun asam,daun limau dan daun kunyit kedalam santan lalu masak hingga mendidih.
  5. masukkan terung asam dan siput lalu masak hingga siput dirasa matang matang dan jangan lupa tambahkan garam secukupnya.
  6. hidangkan dalam keadaan panas atau hangat-hangat dan gulai siput siap disantap.




KUE BAGIAK

Setelah pada postingan sebelumnya saya hadirkan salahsatu warung rujak yang mak nyus di banyuwang maka di siang yang panas ini dan sambil mendengarkan radio favorit, saya akan coba hadirkan oleh-oleh khas banyuwangi yang saya bawa, namanya adalah kue bagiak. mumpung masih ada wujudnya dan belum di habisin sama yang laen disini saya akan sedikit membahas bagiak menurut sepengetahuan saya.

Mungkin buat sebagian orang ketika mendengar kata bagiak yang pertama terlintas adalah sendal kayu yang ada di jepang atau juga yang biasa juga ada di jawa. Bagiak yang saya hadirkan ini merupakan salahsatu oleh-oleh khas Banyuwangi yang berbentuk kue kering yang berbahan dasar tepung sagu di campur dengan kelapa parut dan beberapa bumbu lainnya. Nama kue bagiak sendiri juga bisa kita temukan di maluku, tetapi bagiak khas Banyuwangi ini teksturnya tidak sekeras bagiak dari Maluku.

Secara fisik, bentuk bagiak ini bulat-bulat panjang sebesar jempol orang dewasa. Keras di luar tetapi ketika sudah masuk mulut akan pacah dan menjadi lembek. Seiring perkebangan zaman dan makin banyaknya permintaan pasar kini kue bagiak memiliki beberapa macam rasa yaitu rasa jahe, rasa kacang,rasa susu dan juga rasa kayu manis.

Jadi ketika anda sedang berada di banyuwangi atau ketika anda sedang dari atau mau ke bali dan lewat banyuwangi tidak ada salahnya anda membeli bagiak ini untuk oleh-oleh keluarga atau orang terkasih anda. Selain membantu perekonomian masyarakat anda juga telah ikut melestarikan kekayaan kuliner indonesia, jangan sampai setelah di klaim sama orang baru kita ribut..